Ada Yang Unik Saat Melintas di Jalur Pantura Indramayu-Subang, Warga Mengais Rezeki Dari Pemudik

Ada Yang Unik Saat Melintas di Jalur Pantura Indramayu-Subang, Warga Mengais Rezeki Dari Pemudik

Smallest Font
Largest Font

INDRAMAYU I JCNN.Net-Ada hal yang menjadi pemandangan unik jika kita para pemudik melintas di jalur pantura Subang-Indramayu. Di sana, akan melihat warga menggunakan sapu yang berjejer di tepi jalan raya perbatasan Subang dan Indramayu. Secara warga tersebut berharap rezeki dari pemudik.

Pantauan jcnn.net, puluhan warga berdiri di tepi jalan raya hingga jembatan sewo  dengan membawa sapu. Mereka menanti uang receh yang dilempar para pemudik saat melintasi jembatan penuh mistis tersebut.

"Warga yang mengais rezeki di tepi jalan raya dengan penyapu koin dari para pemudik yang lewat, sudah menjadi  budaya bagi warga disini," ujar Karna (40) warga yang ikut mengais rezeki di jalur pantura tersebut, Selasa (9/4/2024).

Ia mengaku, dari penghasilan menyapu koin diatas Jalur tersebut, bisa mengantongi uang Sebanyak Rp 50-150 ribu sekali ikut menyapu koin.

"Ya lumayan juga buat nambah, nambah kebutuhan dapur jepang lebaran. Apalagi kalau musim mudik saat ini, bisa mencapai Rp. 150 sampe 200 ribu," akunya.

Sebagai informasi, banyaknya warga yang mengais koin receh diatas di jalanan hingga Jembatan Sewo itu, tak lain akibat banyaknya warga pengguna jalan yang melemparkan koin receh diatas Jembatan Sewoharjo tersebut.

"Awalnya banyak penyapu koin di atas Jembatan Sewo tersebut karena banyak pengendara yang melempar uang saat melintasi jembatan Sewoharjo" ujarnya.

Menurutnya lagi, banyaknya pengendara yang melempar uang receh saat melintasi jembatan Sewo tak lain karena percaya dengan mitos yang berkembang di masyarakat.

"Mitos atau fakta tergantung kepercayaan kita, umumnya pengendara yang melempar koin receh saat melintas karena ingin berbagi dan didoakan agar selamat sampai tujuan, " katanya

Sementara itu, dari informasi pihak kepolisian setempat bahwa tidak memungkiri kegiatan warga itu sudah jadi tradisi selama bertahun-tahun.  Sehingga keberadaan para penyapu koin tersebut sulit dicegah dan mereka tetap nekad beroperasi.*

Editor : Asep Bucek

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Bucek Author

Populer LainNya