AriSumarto Taslim Sambut Baik Kesepakatan $10 Miliar Indonesia-China

Jakarta - Pengamat sosial dan politik AriSumarto Taslim menyambut positif kesepakatan strategis antara Indonesia dan China yang mencapai nilai $10 miliar dalam Forum Bisnis Indonesia-China dalam kunjungan presiden RI Prabowo Subianto di Beijing pada Minggu (10/11/2024). Ari memandang perjanjian ini sebagai langkah signifikan yang menunjukkan tekad pemerintah Indonesia untuk mempercepat industrialisasi dan teknologi dalam negeri.

AriSumarto Taslim menekankan bahwa komitmen ini akan sangat menguntungkan bagi sektor-sektor seperti energi terbarukan, baterai litium, dan digitalisasi, yang menjadi fokus utama dalam kesepakatan tersebut. “Kemitraan ini bukan hanya soal investasi tetapi juga kesempatan Indonesia untuk menambah keahlian di bidang teknologi tinggi dan memperluas kapabilitas industri energi hijau,” ujar Ari. 

AriSumarto Taslim juga menggarisbawahi pentingnya peran Indonesia sebagai pemasok utama nikel dunia, terutama dengan adanya kesepakatan antara PT Vale Indonesia dan GEM untuk membangun fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi. Langkah ini, menurutnya, adalah kunci bagi Indonesia untuk memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya alamnya dan memperkuat industri baterai serta kendaraan listrik di dalam negeri.

Di bidang digital, AriSumarto Taslim melihat kerja sama antara GoTo dan raksasa teknologi China, seperti Tencent dan Alibaba, akan berdampak luas pada transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, pengembangan talenta digital dan layanan cloud melalui kolaborasi ini adalah strategi jangka panjang yang dapat membawa manfaat besar, baik dari segi peningkatan kompetensi tenaga kerja maupun dari segi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

Ari memuji peran aktif pemerintah yang dipimpin presiden RI Prabowo Subianto dalam mendorong kemitraan ini dan melihatnya sebagai bentuk komitmen yang serius untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan Asia. “Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan penguatan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mencapai ketahanan ekonomi yang lebih kuat serta memperkokoh posisi di rantai pasok global,” katanya.